Jumlah Pemain & Wasit Dalam Futsal

jumlah pemain futsal
jumlah pemain futsal

Permainan futsal adalah permainan yang hampir mirip dengan sepak bola namun memiliki aturan yang lebih kompleks. Selain mengatur masalah ukuran lapangan dan jalannya permainan, jumlah pemain futsal serta wasit juga masuk ke dalam peraturan futsal.

Total jumlah pemain futsal dalam satu tim adalah 10 sampai 12 orang terdiri dari jumlah pemain futsal inti 5 orang dan jumlah pemain cadangan futsal yang berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 7 orang. Dalam pertandingan futsal juga mengatur jumlah wasit dan juga tugas serta kewenangan mereka.

Baca juga : Perbedaan Sepak Bola dan Futsal

Jumlah Wasit Futsal

jumlah wasit futsal
jumlah wasit futsal

1.     Wasit Pertama

Posisi wasit pertama adalah di dalam lapangan. Kedudukan wasit pertama adalah yang paling tinggi sehingga bisa dikatakan keputusannya adalah keputusan yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Bahkan wasit pertama dapat memberhentikan wasit kedua, walaupun tugas dan tanggung jawab wasit kedua sama dengan wasit pertama.

Tugas main referee adalah:

  • Melaksanakan aturan futsal dengan sebenar-benarnya dan tegas.
  • Sebelum permainan, main referee harus memeriksa lapangan hingga bola yang akan digunakan agar tidak menyalahi aturan yang berlaku.
  • Main referee juga harus memeriksa kondisi dan kelengkapan pemain yang diselaraskan dengan aturan yang berlaku.
  • Membuat catatan perihal segala yang terjadi di lapangan selama permainan.
  • Menghentikan dan menjalankan kembali permainan apabila terjadi pelanggaran maupun hal lain yang mengganggu jalannya pertandingan.
  • Menetapkan sanksi yang sesuai dengan peraturan kepada pihak yang melakukan pelanggaran.

2.     Wasit Kedua

Tugas dan tanggung jawab dari wasit kedua atau second referee hampir sama dengan wasit pertama. Namun, kedudukannya tetap merupakan asisten dari wasit pertama. Posisi dari wasit kedua adalah pada meja di bagian luar lapangan. Dukungan terhadap wasit pertama dilakukan wasit kedua lewat peluit yang dibawanya.

Perbedaan wasit pertama dan wasit kedua adalah soal pengawasan. Wasit kedua akan selalu mengawasi regu yang  berlawanan dengan wasit utama, termasuk jumlah pemain futsal yang berlaga dan yang menjadi cadangan.

Artikel lainya : Sejarah Futsal Di Indonesia & Dunia

3.     Wasit Ketiga

Wasit ketiga bisa disebut juga dengan asisten wasit karena dialah yang bertugas untuk melakukan pencatatan jumlah pelanggaran yang terjadi dan juga waktu permainan.

Tugas dari third referee:

  • Mencatatkan setiap pelanggaran pemain yang terjadi di dalam satu permainan. 
  • Pencatatan pelanggaran tersebut berfungsi untuk memberikan sanksi ketika salah satu regu sudah melakukan pelanggaran selama minimal lima kali.
  • Memberitahukan kepada wasit pertama tentang lima kali pelanggaran yang dilakukan oleh tim bersangkutan.
  • Membukukan mengenai pemain yang berlaga di pertandingan.
  • Membukukan banyaknya bola yang berhasil dimasukkan ke gawang di dalam permainan tersebut.
  • Melakukan pengawasan terhadap pergantian bola.
  • Membantu wasit utama melakukan pemeriksaan terhadap pemain yang akan terjun ke lapangan. 

4.     Penjaga Waktu

Tugas seorang time keeper hampir sama dengan wasit ketiga, hanya saja nama posisinya berbeda dan juga beberapa tanggung jawabnya juga berbeda.

Tugas anggota time keeper:

  • Melakukan pemeriksaan durasi permainan sehingga tidak kurang dan tidak lebih selaras dengan aturan yang sudah ditetapkan.
  • Ketika babak kick off atau saat awal permainan, time keeper lah yang bertugas menyalakan mesin penghitung waktu.
  • Menghentikan dan menyalakan kembali mesin penghitung waktu. Hal ini terjadi ketika ada pelanggaran yang terjadi.
  • Membukukan jumlah bola yang masuk ke gawang selama permainan.
  • Memberikan penanda apabila permainan akan segera diakhiri.

Jumlah pemain futsal dan juga wasit tentunya harus sesuai dengan standar yang sudah dibuat. Hal ini untuk menjaga kenyamanan saat bermain dan juga kelancaran permainan. Ketika terjadi perbedaan pendapat, maka semua keputusan akan diserahkan kepada wasit utama sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.